Kamis, 17 Oktober 2019

Tentang kita

Aku sedang menyakini, suatu saat kita akan menua dan mungkin melupa. Sehingga sebelum semua sirna, aku ingin menuliskan sedikit tentang kita, aku dan kalian yang kusayangi.
Cerita ini hanya berawal dari berkumpulnya empat manusia biasa yang berusaha menggapai cita-cita. Merantau kekota meninggalkan sanak keluarga di desa. Faktanya tidak sesedih acara reality show telivisi bahkan jauh dari kata menyedihkan. Sebab yang terjadi selama ini adalah begitu banyak kebahagian yang tercipta, meskipun tidak bisa dipungkiri, kesedihan tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia.
Empat tahun yang lalu empat orang ini memulai cerita dengan berada dalam perkuliahan di kampus yang sama, berpetualang dari satu kos ke kos yang lain hingga akhirnya bersatu dalam satu kos yang sama dan sibuk dengan kegiatan kampus masing-masing sampai beberapa tahun terakhir perkuliahan setiap hari bersama. Hampir semua aktifitas dilakukan bersama oleh keempat orang ini. Makan, nongkrong, nonton, mengerjakan tugas, manggilin orang lewat dijalan dari lantai dua, ngintip anak kos lain pacaran, curhat, nangis, nungguin cowok ganteng lewat dan segala aktifitas lainnya bahkan kadang tidur bersama. Selama tiga tahun lebih itulah yang empat orang ini lakukan selain kuliah. Mejelang akhir perkuliah, keempat orang ini membuat komitmen agar bisa lulus bersama dari perguruan tinggi dengan predikat lulus terpuji. Sedikit nekat memang. Semuanya bisa dilewati kalau kita bersama yang menjadi semboyan empat orang ini benar adanya. Tidak ada yang mulus di dunia ini, masalah akan menjadi pelengkap dalam kehidupan. Satu persatu masalah menghampiri empat orang ini. Tentu saja masalahnya berbeda pada setiap orang. Namun, ketika ada salah satu yang terkena masalah, semuanya berada dalam jalur yang sama untuk melewatinya. Keempat orang ini memang terbiasa untuk melakukan diskusi untuk segala keputusan dan masalah yang di sebut rapat paripurna.
Setiap hal yang empat orang ini habiskan bersama akan terlihat seperti selalu bahagia, itulah yang selalu dilihat oleh orang lain selama ini dan memang itu yang terjadi. Ceria dan tertawa tanpa ada habisnya. Meskipun tidak banyak yang tau hal lain apa saja yang terjadi dibelakang dan hal apa saja yang diperjuangkan untuk itu semua.
Sekarang keempat orang ini telah resmi menambah gelar dibelakang nama mereka. Lulus dengan pujian sesuai komitmen awal . Itu artinya keempat orang ini akan memasuki dunia baru yang mungkin akan mereka jalani masing-masing atau kembali bersama. Menutup lembaran cerita kebersamaan yang selama ini ada. Meskipun bukan akhir, tentunya itu tidak akan sama.

Hari ini aku adalah bagian dari keempat orang itu yang ingin menuliskan rasa terimakasih untuk tiga orang lainnya. Sampai detik ini harusnya aku merasa sangat beruntung, karna tuhan telah mendekatkan aku dengan orang-orang seperti kalian. Kalian terlihat biasa. Tapi banyak hal luar biasa yang kalian lakukan untukku.  Selama ini kita memang merasa canggung mengungkapan rasa sayang satu sama lain, bahkan tidak pernah sama sekali kita lakukan. Tapi jauh dari itu semua, apa apa yang telah kita lalui bersama sudah cukup membuktikan kita saling menyayangi satu sama lain lebih dalam daripada sekedar satu kata. Maafkan aku yang sering merepotkan, sering sakit, cengeng, moodyan, sering ini itu dan segalanya. Terimakasih sudah menerima apa adanya aku sebagai bagian dari kalian. Terimakasih untuk tidak pernah bosan. Bahkan di titik terendah kalian tidak pernah meninggalkan.
Semoga kita akan selalu bersama seperti cita-cita kita yang akan membuat sebuah komplek perumahan khusus untuk kita dan keluarga kita nanti tinggal. Kalaupun tidak semoga kita tetap bisa bertemu dan bertegur sapa barang sejenak. Hingga kemungkinan terburuk kita akan berada di tempat jauh yang berbeda, semoga tuhan selalu menjaga kita dalam doa.
Tulisan ini hanya sebagian dari banyak rasa terimakasih dan rasa syukur yang ada dalam hatiku bisa mengenal dan menghabiskan waktu bersama kalian. Sukses selalu untuk kita semua, aamiin


Kamis, 02 Mei 2019

Arigasi Vertical Cave (2016)






Arigasi merupakan sebuah gua yang berlokasi di Desa Batu Perahu, Kec. Batang Alai Timur Kab. HST. Untuk menuju gua dari Banjarmasin- Batu Kembar memakan waktu sekitar 4-5 jam (dengan kendaraan). Kemudian dari Desa Batu Kembar- Desa Batu Perahu memakan waktu  4-6 jam dengan berjalan kaki. Sedangkan untuk menuju mulut gua, memakan waktu kurang lebih 3 jam dari Desa Batu Perahu dengan berjalan kaki, sebab mulut gua berada dipuncak gunung. Ekspedisi ini dilakukan dalam rangka pemantapan divisi gua. Tim yang berangkat pada waktu adalah aku, Nurul, Tuti, Hanafi (yang melakukan pemantapan) dan di dampingi oleh bang Kurniawan, bang Halik, ka Ifit dan bang Revan.

Gua Arigasi sendiri masih belum di ketahui kedalamannya sampai saat ini, karena gua ini memang belum banyak diketahui publik.
Sebelum melakukan penelusuran kami sempat bersoli-soli (bersosialisasi) dengan warga setempat. Kepercayaan yang beredar di masyarakat mengenai gua Arigasi, ada yang mengatakan dalam gua ini ada ular sebesar liang yang akan muncul, hingga pernah ada yang menuruninya namun tidak kembali.

Mengenai kepercayaan, kami cukup menghargainya. Faktor lain yang benar-benar diperhatikan adalah keadaan cuacan  kesiapan fisik dan mental serta latihan sebelum melakukan penelusuran gua vertical.

Survei pertama dengan menuruni gua dilakukan oleh Hanafi (FYI, diperlukan tali yang panjang untuk angkur, karena posisi pepohonan cukup jauh dari mulut gua). Karena waktu  kurang memungkinkan, penurunan selanjutnya dilanjutkan keesokan harinya. (Fyi lagi,  basecamp di sekitar mulut gua kurang recomended, karena posisi mulut gua di puncak gunung menyebabkan tidak ada aliran air dan jika tidak bisa sembarang menaruh makanan, karena akan di penuhi salimbada (semut merah yang kalo gigit sakit banget wkwk)

Di pagi hari yang cerah,  aku orang pertama yang menuruni gua, alhamdulillah tidak ada masalah, cuman demam panggung di awal karna benar-benar pertama kali menuruni gua dengan SRT di gua langsung (biasanya di dinding panjat whehe). Aku sampai di lantai 1 dilanjutkan dengan yang lain. Kemudian aku dan ka Ifit melanjutkan penurunan ke lantai selanjutnya sementara yang lain tetap di lantai pertama. Jarak dari mulut gua- tempat kami berdua berdiri sekitar 42 Meter di dalam perut bumi. Di tempat kami berdiri, terdapat aula dan beberapa cabang gua yang horizontal. Kami berkeliling dan mengecek beberapa cabang. Pada salah satu cabang, kami berdua menemuka lubang vertical, namun terhambat peralatan  ( tali yang kami bawa tidak cukup panjang) kami tidak menuruninya dan kembali ke atas.

Pengalaman luar biasa. Yang melelahkan hanya kami berempat  harus berbagi untuk membawa alat SRT dan tali temali ( kenapa kami berempat yang bawa alat, karena pada momen itu adalah kamilah yang sedang pemantapan divisi). Saat itu juga menyadari betapa lelahnya para laki yang bawa alat pada setiap perjalanan yang gak habis-habis sampai pulang wkwk sementara kita cewe bawa konsumsi yang klo pulang udah berkurang .













Rabu, 20 Maret 2019

my acne story....skincare routine (membaik dalam 3 bulan)

Hallo sahabat blogger, kali ini aku mau berbagi cerita mengenai jerawat (*jerawatan) yang aku alami. Ini bisa dibilang puber ke 3, soalnya aku pernah jerawatan yang cukup parah juga sebelum ini dan sembuh sendiri. Tapi kali ini menurut aku pribadi udah sangat parah.
Aku adalah wanita dengan wajah yang sangat sensitif, berpori besar dan sangat berminyak. Alhasil aku sangat takut memakai produk skin care atau krim krim yang berhubungan dengan wajah. Sampai dengan SMA aku gak pernah memakai apapun sama sekali, entah pembersih muka dan lainnya, murni cuci muka sama air biasa.
Memasuki perkuliahan aku pernah coba pakai berbagai pembersih muka (ponds, biore, acnes dll) tapi malah timbul jerawat dan akhirnya aku menghentikan pemakaian. Jerawatnya sih sembuh, paling kalo pas kegiatan di hutan bakalan muncul lagi jerawatnya (*just info, aku ikut mapala, mahasiswa pencinta alam jadi kegiatannya sering di hutan). Sempet bahkan yang cukup parah  sampe dibilang puber ke-2 sama temen-temen ku. Dan setelah itu aku konsultasi sama temenku yang kebetulan member jafra, disanalah aku mulai nyoba pake maskernya yang mud mask. Alhamdulillahnya cocok. Aku juga mulai pake pembersih mukanya .
Sampai sejauh itu gak ada masalah dan menurutku sangat bagus. Cuman masalahnya adalah ada pada keuangan seorang mahasiswa. Jafra adalah produk bagus dan tentunya harganya juga bagus. Pada saat itu aku sebagai mahasiswa biasa udah gak mampu dong beli, soalnya harganya diluar jangkauan bagi mahasiswa kayak aku. Mau minta orang tua gak enak. Jadi  saat itu aku hentikan pemakaian karna udah habis wkwk.
Sampai sekitar setahunan lebih aku kembali gak makai apapun termasuk pembersih muka kecuali masker buah tomat sama mentimun yang aku parut gak terjadi masalah apa-apa. Semuanya baik, paling jerawat akan timbul satu atau dua saat menstruasi. Itu normal menurutku. Ya gitu, normal tapi ni muka berminyak gak ketulungan, pake bedak per 15 menit ilang (FYI, aku pake bedak bayi wkwk).
Hingga akhirnya di semester 7, aku dapat sekolah PPL yang mengharuskan aku menempuh waktu 1 jam setiap hari dan bolak balik sambil kuliah (*sebenarnya aku udah ngekos di deket tempat PPL, cuman tetep harus ke kampus buat kuliah). Karena jarak yang jauh setiap harinya aku menempuh 3 jam total perjalanan dengan motor. Secara otomatis selama 3 jam aku diperjalanan debu, polusi, matahari menempel di sekujur badan. Belum lagi aku setres karna double tugas, kuliah dan PPL. Jerawat mulai bermuculan. Awalnya dua, aku anggap normal dong. Kemudian muncul lagi satu, padahal 2 belum sembuh dan tempatnya bedekatan.
Kemudian aku mulai cari bahan-bahan alami buat jerawat di youtube dan waktu itu ketemu cuka apel. Reviewnya kebanyakan bagus. Mulai lah aku pakai dengan perbandingan 1:6, sengaja lebih banyak air, takutnya iritasi karena asam karena mukaku sangat sensitif. Yang terjadi adalah jerawatnya makin parah, awalnya aku pikir purging (*purging sering disebut detoksifikasi kulit atau pembersihan kulit dengan paksa, bisa dengan munculnya jerawat) tapi ternyata lebih dari 2 minggu mukaku tidak membaik dan jerawatnya justru menyebar ke mana-mana. Sementara kalo memang purging harusnya hanya sekitar 2 minggu dan di sekitar tempat yang biasa berjerawat (*sumber yang aku dengar di youtube).




 Diatas foto-foto waktu jerawatan yang parah

Pada akhirnya aku kembali menghentikan pemakaian karena sudah dapat dipastikan itu breakout (*breakout adalah kondisi berjerawat parah yang disebabkan katidakcocokan kulit terhadap sebuah produk). Terus aku cari review skincare di youtube. Banyak, tapi kebanyakan gak sesuai kantong mahasiswa (*menyadari cantik itu perlu modal wkwkw). Sampai kemudian aku menemukan skincare yang menurut aku cukup bersahabat. Efeknya sama, purging dulu, apalagi kalo pake gel jerawatnya akan meradang, pecah dan mengering (asalkan sabar dan tangan gak nakal buat mecahin jerawat). Sekitar 3 bulan rutin, bener aja jerawatnya semakin berkurang, gak pecah satu tumbuh seribu lagi wkwkwk. Sampai dengan saat ini cuman sisa sisa bekas jerawat aja yang ada dimuka. Alhamdulillah......... nah berikut produk skincare yang aku pake

  • Viva astringent cucumber dan viva  face tonic green tea dicampur 50:50 buat disemprotin ke muka (Rp.7000- Rp.8000/buah jadi kalo di totalin sekitar Rp.15.000an) bisa dibeli di toko kosmetik atau shopee
  • Citra Green Tea anti acne sebagai face moisturizer (aku beli yang pot 40g Rp.32.000, setau aku ada yang 20 g harganya sekitar Rp.17.000 an) bisa dibeli di indomart, toko kosmetik dan shopee
  • Sabun JF Sulfur yang anti acne warnya orange untuk kulit berjerawat ringan dan sedang buat sabun cuci muka (Rp.14.000an) waktu itu belinya di shopee soalnya gak tau nyarinya disini. Tapi di toko kosmetik ada
  • Milk Cleanser dari viva yang green tea (Rp. 6000- Rp.8000). sebenarnya bisa pakai pembersih make up lainnya kalo mau
  • Bedak Saripohatji buat masker (Rp.3000an, tergantung dimana beli soalnya pernah kebeli yang Rp.8000 hiiksss, saran sih beli di shopee aja)
  • Viva air mawar (Rp. 6000- Rp.8000)
  •  Medi-Klin Gel jerawat (Rp.49.000) belinya di apotek
Pemakaian

  • Pagi : Cuci muka pake JF sulfur,  setelah kering semprotkan penyegar ke muka (viva astrigent+ face tonic green tea) tunggu beberapa menit sampai kering, lalu dilanjutkan pakai citra face moisturizer setelah itu lanjut pakai make up.
  • Malam : bersihkan muka pake milk cleanser dilanjut cuci muka pake JF Sulfur. Sebelum tidur pake Medi Klin Gel pada wajah yang berjerawat (*Gelnya jangan dipakai siang takut iritasi)
  • Masker : Saripohatji + air mawar di maskerkan ke wajah, biasanya aku sebelum tidur gak dicuci sampe bangun. Cuman rada berdebu sih soalnya maskernya kayak pupur jadi klo mau dicuci setelah kering gak masalah juga. Untuk makser ini aku bener-bener gak rutin wkwk, semaunya lah. Kadang tiap hari kadang 2 kali seminggu. Kalo lagi pake ini gak pake gel jerawat karna aku makenya sama sama sebelum tidur.

skincare diatas menurut aku udah paling bersahabat. Selama 3 bulan aku rutin make dan muka ku membaik. so, sampai sekarang masih make cuman rada gak rutin karna aku anaknya emang kurang rajin soal beginian dan perlu nabung dulu kalo pas habis wkwkwk. Nah itu aja sih skincare yang aku pake. Sumbernya dari youtube juga, cuman gak sama persis wkwkwk. Ooh iya cuman mau menegaskan, setiap skincare itu cocok cocokan ya gais, tergantung kulit masing-masing. Jadi kalo ada indikasi breakout sebaiknya hentikan pemakaian.



 

Ini foto dengan sisa sisa bekas jerawat yang tersisa, terupdate sekarang itu bekas jerawat udah mulai hilang karena aku rutin pakai minyak kelapa asli buatan emak sebelum tidur. tapi kalo lagi ada jerawat muncul gak dipake. Terus pake minyak kelapanya jangan siang takutnya malah debu nempel dan menyumbat pori-pori. Kalo benar-benar rutin mungkin udah hilang, cuman aku kadang males malesan wkwk. bener minyak kelapa menghilangkan bekas jerawat terus kulit jadi lembut banget.
sekian dan terimakasih
semoga bermanfaat

Selasa, 12 Februari 2019

Mendongeng




Jadi ceritanya baru gabung di sebuah komunitas kerelawanan. Kebetulan di daerah kami lagi ditimpa bencana asap waktu itu. Kemudian dari relawan membuat sebuah proker peduli asap. Perlu di garis bawahi, kami bukan relawan bencana sebenarnya. Hanya saja waktu itu bencana asap memang sedang parah terjadi di daerah kami.
 Dalam proker ini kita akan mengadakan sosialisasi kepada sekolah sekolah di daerah yang terkena langsung dampak asap. Waktu pelaksanaan selama dua hari, dengan target 5 sekolah perharinya. Proker ini juga bekerjasama dengan beberapa komunitas lainnya.
Persiapan dimulai dengan mengatur konsep acara. Dan diputuskan lah mendongeng sebagai pendekatan dalam sosialisasi ini. Cara ini dipilih agar lebih menarik untuk anak-anak. Target anak-anak pun dipilih adalah karena anak-anak adalah generasi penerus selanjutnya. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan anak-anak akan menyadari dampak buruk asap dan mau menyampaikan ke orang tua mereka. Dengan ini juga anak anak akan menghindari beberapa kegiatan penyebab asap dan tau cara yang harus dilakukan ketika melihat kebakaran.
Sosialisasi ini dilakukan secara sederhana, dengan media boneka tangan dan sound sistem buat nyanyi nyanyi saat mendongeng.
Kami di bagi atas beberapa tim. Ini karena tidak memungkinkan 1 tim untuk lima sekolah dalam sehari. Selain itu gak semua relawan dapat berhadir pada pelaksanaan selama 2 hari itu.
Dalam 1 tim di bagi lagi berdasarkan tugas masing-masing. Kebetulan waktu itu aku dapat tugas sebagai bagian dokumentasi. Rapat beberapakali dilaksanakan untuk memantapkan konsep dan lainnya. Para pendongeng pun beberapa kali latihan bersama.
Malam itu rapat pemantapan sebelum acara besok. Kebetulan rapat sebelumnya aku pribadi gak hadir karna kesibukan kuliah dan Alhamdulillah malam itu bisa menyempatkan diri berhadir.
Jadi sehabis pulang kuliah sekitar jam 18.00 kami berangkat dari Banjarmasin menuju Martapura. Perjalanan sekitar 1 jam. Waktu nyampe disana, kami udah telat sebenarnya hehehe.
Di rapat pemantapan, ternyata beberapa kondisi berubah. Beberapa relawan yang menjadi pendongeng tidak berhadir rapat dan belum ada kejelasan konfirmasi mengenai besok. Sementara besok harus benar-benar fix orang orang yang akan mendongeng. Akhirnya diputuskan para pendongeng harus ada dari relawan yang hadir rapat.
Disini aku sama Elma ditunjuk sebagai pendongeng. Terkejut dong, kami gak pernah mendongeng dan gak pernah latihan. Tapi mau gak mau, kami harus mau demi kelancaran acara.
Kami merasa gak boleh mengecewakan kepercayaan mereka lah ya. Walaupun sebenarnya aku sendiri gak percaya sama diriku sendiri. Alhasil rapat selesai sekitar pukul 23.00. Kita pulang ke kos yang untungnya gak jauh dari tempat rapat. Kebetulan besok gak ada kuliah dan Elma juga nginep di kos Martapura. Sampai di kos kami langsung latihan berdua, nulis nulis dialog. Kita latihan sampai 03.00 saking gugupnya.
Jam 05.00 kami udah bangun. Karna emang janjiannya ngumpul jam 07.00. Sengaja bangun awal-awal biar sempet dandan hehe. Sebenarnya kami sangat sangat gugup. Ooh iya lupa, kami tim Sekolah Alam bersama 2 orang lainnya, Tuti dan Kak Bref.
Sekitar pukul 08.00 kami sampai di Sekolah. Sesuai namanya Sekolah Alam, letaknya agak jauh dari keramaian jalan raya. Sekolahnya pun gak kayak bangunan sekolah umumnya. Kelas kelas dibentuk seperti gazebo dari kayu sehingga lebih terbuka. Sangat rindang, bikin adem. Disana juga ada tempat bermain outdoor, kebun dan ternak.
Kami dipersilahkan masuk, di dalam ada sekitar 100 anak. Sebelum mendongeng, kami ice breaking bersama joget baby shark.
Skip (karna sebelum itu cuman cerita kegugupan kami yang jalan bolak balik) ------- kami mendongeng, anak anak cukup antusian dan super aktif. Mungkin sudah dibiasakan di sekolah. Awalnya gak mau pakai pengeras suara, tapi akhirnya mau gak mau harus pakai, karna suara kami tenggelam oleh suara anak-anak super aktif itu ehhehehe. Kami juga sempat kewalahan karna harus mendongeng dengan seratus anak, untungnya kami sangat terbantu dengan guru-guru disana yang juga ikut berperan aktif.
So happy dong, acara selesai dan berjalan lancar meskipun masih ada kekurangan.
Kami berkumpul untuk evaluasi dan perbaikan hari esok.
Alhamdulillah pengalaman baru yang sangat luar biasa.