Selasa, 12 Februari 2019

Mendongeng




Jadi ceritanya baru gabung di sebuah komunitas kerelawanan. Kebetulan di daerah kami lagi ditimpa bencana asap waktu itu. Kemudian dari relawan membuat sebuah proker peduli asap. Perlu di garis bawahi, kami bukan relawan bencana sebenarnya. Hanya saja waktu itu bencana asap memang sedang parah terjadi di daerah kami.
 Dalam proker ini kita akan mengadakan sosialisasi kepada sekolah sekolah di daerah yang terkena langsung dampak asap. Waktu pelaksanaan selama dua hari, dengan target 5 sekolah perharinya. Proker ini juga bekerjasama dengan beberapa komunitas lainnya.
Persiapan dimulai dengan mengatur konsep acara. Dan diputuskan lah mendongeng sebagai pendekatan dalam sosialisasi ini. Cara ini dipilih agar lebih menarik untuk anak-anak. Target anak-anak pun dipilih adalah karena anak-anak adalah generasi penerus selanjutnya. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan anak-anak akan menyadari dampak buruk asap dan mau menyampaikan ke orang tua mereka. Dengan ini juga anak anak akan menghindari beberapa kegiatan penyebab asap dan tau cara yang harus dilakukan ketika melihat kebakaran.
Sosialisasi ini dilakukan secara sederhana, dengan media boneka tangan dan sound sistem buat nyanyi nyanyi saat mendongeng.
Kami di bagi atas beberapa tim. Ini karena tidak memungkinkan 1 tim untuk lima sekolah dalam sehari. Selain itu gak semua relawan dapat berhadir pada pelaksanaan selama 2 hari itu.
Dalam 1 tim di bagi lagi berdasarkan tugas masing-masing. Kebetulan waktu itu aku dapat tugas sebagai bagian dokumentasi. Rapat beberapakali dilaksanakan untuk memantapkan konsep dan lainnya. Para pendongeng pun beberapa kali latihan bersama.
Malam itu rapat pemantapan sebelum acara besok. Kebetulan rapat sebelumnya aku pribadi gak hadir karna kesibukan kuliah dan Alhamdulillah malam itu bisa menyempatkan diri berhadir.
Jadi sehabis pulang kuliah sekitar jam 18.00 kami berangkat dari Banjarmasin menuju Martapura. Perjalanan sekitar 1 jam. Waktu nyampe disana, kami udah telat sebenarnya hehehe.
Di rapat pemantapan, ternyata beberapa kondisi berubah. Beberapa relawan yang menjadi pendongeng tidak berhadir rapat dan belum ada kejelasan konfirmasi mengenai besok. Sementara besok harus benar-benar fix orang orang yang akan mendongeng. Akhirnya diputuskan para pendongeng harus ada dari relawan yang hadir rapat.
Disini aku sama Elma ditunjuk sebagai pendongeng. Terkejut dong, kami gak pernah mendongeng dan gak pernah latihan. Tapi mau gak mau, kami harus mau demi kelancaran acara.
Kami merasa gak boleh mengecewakan kepercayaan mereka lah ya. Walaupun sebenarnya aku sendiri gak percaya sama diriku sendiri. Alhasil rapat selesai sekitar pukul 23.00. Kita pulang ke kos yang untungnya gak jauh dari tempat rapat. Kebetulan besok gak ada kuliah dan Elma juga nginep di kos Martapura. Sampai di kos kami langsung latihan berdua, nulis nulis dialog. Kita latihan sampai 03.00 saking gugupnya.
Jam 05.00 kami udah bangun. Karna emang janjiannya ngumpul jam 07.00. Sengaja bangun awal-awal biar sempet dandan hehe. Sebenarnya kami sangat sangat gugup. Ooh iya lupa, kami tim Sekolah Alam bersama 2 orang lainnya, Tuti dan Kak Bref.
Sekitar pukul 08.00 kami sampai di Sekolah. Sesuai namanya Sekolah Alam, letaknya agak jauh dari keramaian jalan raya. Sekolahnya pun gak kayak bangunan sekolah umumnya. Kelas kelas dibentuk seperti gazebo dari kayu sehingga lebih terbuka. Sangat rindang, bikin adem. Disana juga ada tempat bermain outdoor, kebun dan ternak.
Kami dipersilahkan masuk, di dalam ada sekitar 100 anak. Sebelum mendongeng, kami ice breaking bersama joget baby shark.
Skip (karna sebelum itu cuman cerita kegugupan kami yang jalan bolak balik) ------- kami mendongeng, anak anak cukup antusian dan super aktif. Mungkin sudah dibiasakan di sekolah. Awalnya gak mau pakai pengeras suara, tapi akhirnya mau gak mau harus pakai, karna suara kami tenggelam oleh suara anak-anak super aktif itu ehhehehe. Kami juga sempat kewalahan karna harus mendongeng dengan seratus anak, untungnya kami sangat terbantu dengan guru-guru disana yang juga ikut berperan aktif.
So happy dong, acara selesai dan berjalan lancar meskipun masih ada kekurangan.
Kami berkumpul untuk evaluasi dan perbaikan hari esok.
Alhamdulillah pengalaman baru yang sangat luar biasa.